Reportase Hari Kedua Webinar SDGs Universitas Hasanuddin:

Tantangan Dan Peluang Pencapaian Target Stunting RPJMN 2024 di Era Pandemi COVID-19

Hari Minggu (08/11/2020) merupakan hari kedua webinar SGDs Universitas Hasanuddin. Pada hari kedua webinar dibagi dalam dua kategori yaitu pemaparan materi dan diskusi panel. Di awal kegiatan diawali dengan pidato dari Prof. Dr. Jamaludin Jompa, M.Sc selaku Pembina SDGs Center Universitas Hasanuddin. Beliau berharap upaya bisa berlipat ganda dan lebih canggih dalam menanggulangi stunting untuk mencapai target di situasi pandemi ini. Masalah stunting merupakan masalah kompleks yang harus diselesaikan oleh semua pihak (multi stakeholder) dengan detail dan pembagian tugas yang terencana secara koordinatif.

Tema webinar hari kedua adalah ‘Skenario alternatif kebijakan dan rencana aksi penurunan stunting di era pandemi COVID-19.’ Sesi pertama berupa pemaparan materi dengan moderator Dr.Djunaidi M. Dachlan selaku ketua pusat stunting SDGs Universitas Hasanuddin. Beberapa pembicara yang memaparkan materi antara lain:

  • Dr. dr. Abdul Razak Thaha, SpGK, MSc (Institut Gizi Indonesia – Universitas Hasanuddin) dengan topik ‘Skenario Hipotesis Pencapaian Target Stunting RPJMN 2020-2024’
  • Elan Satriawan, Ph.D (Ketua Tim Pokja Monitoring & Evaluasi TNP2K) dengan topik ‘Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Era COVID-19 Pro Stunting Pencegahan dan Penanggulangan Stunting pada Masa Pandemi COVID-19’
  • Dr(HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) (Kepala BKKBN RI) dengan topik ‘Peran BKKBN dalam Percepatan Pencapaian Target Stunting Target RPJMN 2020-2024’
  • dr. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK (Rektor Universitas Yarsi) dengan topik ‘Peranan Perguruan Tinggi dalam Mendukung Percepatan Pencapaian Target Stunting RPJMN 2020-2024’

Setelah pemaparan materi, webinar dilanjutkan dengan sesi panel yaitu formulasi rumusan rekomendasi kebijakan dan aksi layanan dalam respon mitigasi penurunan stunting 14% tahun 2024 dengan tema ‘Skenario alternatif kebijakan dan rencana aksi penurunan stunting di era pandemi COVID-19’. Formulasi rekomendasi dimoderatori oleh Prof. dr. Purnawan Junadi, Ph.D selaku tim ahli evaluasi tim percepatan pencegahan anak kerdil (TP2AK). Sesi panel melibatkan para pakar yang ahli dalam bidangnya, yaitu:

  • Soekirman, Ph.D (Institut Gizi Indonesia Guru Besar Fakultas Kedokteran UKI – Jakarta)
  • dr. Endang L. Achadi, M.Ph., Ph.D (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia)
  • Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc (Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung)
  • dr. Budi Utomo, MPH., PhD (Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia)
  • dr. Hamam Hadi, M.S., Sc.D., Sp.GK (Rektor Universitas Alma Ata)

Faktor-faktor dominan yang menjadi framing adalah kerawanan pangan dan pola makan berkualitas yang buruk, pengurangan pendapatan dan sumber daya keuangan, kualitas dan akses dan layanan kesehatan yang terbatas, kesehatan lingkungan pemukiman rumah tangga. Webinar ditutup dengan pembacaan rumusan hasil rekomendasi kebijakan oleh Muhammad Yusri Zamhuri, M.A., Ph.D (Kepala SDGs Center Universitas Hasanuddin). Rekomendasi kebijakan yang dibuat yaitu:

Pertama: Rumusan kebijakan mengenai perlunya adanya dukungan kebijakan sebagai bagian intrinsik dalam ketahanan pangan dan gizi keluarga dengan pertimbangan:

  1. Konsumsi adalah sentra sistem pangan dan gizi yang akan mendukung tujuan kedua dan ketiga dari SDGs
  2. Ketahanan pangan dan gizi adalah pendekatan pencegahan stunting yang berbasis keluarga
  3. Ketahanan pangan dan gizi adalah ketahanan ekonomi keluarga dan wilayah
  4. Pendekatan konsumsi untuk pencegahan stunting dapat dilakukan melalui promosi piring makanku yang sudah ada sebagai contoh pangan dan gizi ibarat nasi rames yang konkret dan seimbang

Kedua: Rumusan prediksi prevalensi meningkatnya stunting dan wasting sebagai dampak pandemi sehingga perlu kebijakan untuk mendeteksi dan mencegah stunting dan wasting

  1. Penanggulangan stunting melalui deteksi dini, untuk mencegah wasting harus dilakukan bersama dan menjadi bagian dari penanggulangan stunting nasional
  2. Pengukuran lingkar lengan atas (LLA) oleh keluarga merupakan alternatif inovasi deteksi dini wasting
  3. Digitalisasi konseling alternatif pelayanan selagi terbatas menjangkau pelayanan

Ketiga: Perlu adanya kebijakan yang memihak kepada proporsi perhatian dari penanggulangan masalah gizi masyarakat yang telah bergeser dari masalah kekurangan kalori protein sebagai penyebab menjadi kekurangan mikronutrien yang menyebabkan hidden hunger

  1. Terkait pemenuhan kebutuhan mikronutrien, perlu dilengkapi dari hanya pemberian suplemen yang targeted dengan fortifikasi yang lengkap untuk menjamin keterjangkauan semua populasi khususnya kelompok miskin
  2. Pilihan fortifikasi pada penyelamatan 1000 HPK adalah pilihan tepat untuk menanggulangi stunting mengingat fortifikasi adalah opsi cost effective dalam penyelamatan 1000 HPK tersebut
  3. Ketersediaan fortifikasi bahan pangan menjadi urgent dijadikan urusan wajib
  4. Pembagian telur adalah jalan baik memenuhi kebutuhan mikronutrien disamping meningkatkan juga ekonomi lokal
  5. Kalau fortifikasi pangan tersedia maka pembagian pangan dapat dibagikan bahan pangan difortifikasi

Keempat: Skenario alternatif dalam penurunan stunting menjadi 14% dapat dicapai jika ada dukungan kebijakan dan keberpihakan penganggaran terutama pada:

  1. Upaya perbaikan kinerja aksi spesifik yang terfokus pada kelompok pencegahan kelahiran dengan panjang badan lebih kecil dari 48 cm dan stunting usia stunting 1 tahun dan mencegah stunting usia 2 tahun dan layanan pra-konsepsi
  2. Mengatasi tingkat kemiskinan dengan mengembalikan pertumbuhan ekonomi 5% untuk mendukung jaring pengaman sosial atau social security net
  3. Memastikan hanya menggunakan satu data yang dijamin dengan 4 pasti dengan 3 standar

Rekomendasi kebijakan akan diperkaya dan dilengkapi lagi dan diformulasi kemudian. Terdapat masukan untuk penambahan rekomendasi dalam keterlibatan perguruan tinggi dan perubahan perilaku. Rekomendasi juga masih akan direvisi dengan tambahan dan catatan masukan dari para panelis. Hasil akan disampaikan kepada panitia untuk annual conference SDGs Nasional di BAPPENAS.

Link lengkap video webinar dapat diakses di link: https://www.youtube.com/watch?v=vzjx2dPmKh0. Materi lengkap dari para pembicara akan dipublish di website https://sdgscenter.unhas.ac.id/.

Leave a comment

Dampak Covid