Pelatihan Manajemen Gizi Bencana: Pengenalan dan Aplikasi

Indonesia merupakan negara rawan bencana. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 1441 bencana terjadi di Indonesia pada rentang 1 Januari sd. 18 Juni 2021. Bencana yang terjadi sangat bervariasi mulai dari banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa, dan erupsi gunung api. Lebih dari itu, COVID-19 juga dinyatakan sebagai bencana nasional yang telah menelan korban lebih dari 60,000 jiwa sejak Maret 2020 hingga saat ini. Menghadapi ancaman bencana yang sangat besar dan dapat terjadi kapanpun, kesiapan masyarakat menjadi sangat penting.

Kesiapan masyarakat perlu dibangun sejak dini. Hal tersebut perlu dimulai saat tidak ada bencana yang terjadi, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana. Dengan melatih kesiapsiagaan masyarakat, kita dapat meminimalisir terjadinya korban khususnya adalah korban jiwa. Salah satu aspek yang penting dalam proses kesiapan ini adalah manajemen gizi bencana.

Menjaga status gizi tetap normal sangat penting untuk menjaga kesehatan baik sebelum, saat, dan setelah terjadi bencana. Orang dengan status gizi yang buruk, lebih rentan terkena penyakit ketika terjadi bencana. Sebaliknya, situasi bencana juga dapat memperburuk status gizi seseorang karena terjadinya kelangkaan pangan, akses air bersih, dan berbagai situasi lain. Kelompok dengan risiko yang lebih tinggi untuk mengalami perburukan status gizi adalah ibu hamil dan menyusui, bayi, balita, anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan penyakit penyerta.

Untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya manajemen gizi bencana, serta untuk melakukan update ilmu bagi para penggiat gizi dan kesehatan masyarakat, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM mengadakan pelatihan Manajemen Gizi Bencana.

Pelatihan ini akan dilaksanakan dalam 10 kali pertemuan sejak 16 Juli hingga 14 Agustus 2021 setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 09.00-11.00 WIB. Pelatihan terbuka untuk umum dan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten dalam bidang Manajemen Gizi Bencana di Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai pelatihan klik bit.ly/infoMGB

Dampak Covid