HOME GARDENING : KETAHANAN PANGAN KELUARGA DI SITUASI PANDEMI

Saat ini pandemi di Indonesia sudah mulai memasuki tahun ketiga. Satu bulan terakhir ini jumlah kasus justru mengalami kenaikan yang signifikan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk menekan efek psikologis akibat pembatasan kegiatan, mayoritas waktu yang hanya di rumah, serta ekonomi yang belum stabil adalah dengan dilakukannya home gardening. Kegiatan home gardening merupakan kegiatan berkebun yang memanfaatkan pekarangan rumah.

                Tanaman pada home gardening dapat berupa tanaman apapun, baik hias maupun pangan. Lahan yang digunakan untuk home gardening dapat menggunakan lahan luas maupun sempit. Beberapa saat yang lalu, home gardening tanaman hias juga sempat populer di era pandemi namun kini sudah mengalami penurunan. Tanaman hias cenderung menarik ketika sedang tren saja. Ada momen ketika harga melejit namun tiba-tiba turun. Home gardening berupa tanaman sayur dan buah masih belum banyak dipraktekkan. Padahal apabila dipraktekkan, tanaman tersebut memiliki nilai lebih pada banyak hal. Dengan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pangan sehat, maka ketahanan pangan, gizi dan penghidupan keluarga menjadi lebih baik. Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah pemberdayaan sumber daya keluarga yang dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan, peningkatan mata pencaharian, kesejahteraan ekonomi rumah tangga, serta promosi kewirausahaan dan pembangunan.

Home gardening sebenarnya juga banyak dikenalkan bagi orang-orang yang memiliki pekarangan sempit, khususnya daerah perkotaan. Istilahnya adalah urban farming. Jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak mencoba berkebun di rumah, apapun kondisinya. Praktek home gardening juga dapat dibarengi dengan pemanfaatan sampah rumah tangga sebagai media bertanam untuk membantu mengurangi produksi sampah rumah tangga di tempat pembuangan akhir.

Kegiatan praktek home gardening juga bisa menjadi peluang untuk kegiatan pengabdian masyarakat seperti yang pernah dilakukan di Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini akan lebih maksimal lagi apabila dilakukan dengan kolaborasi beberapa disiplin ilmu, misalnya saja pertanian, ekonomi, gizi, dll. Dengan kolaborasi berbagai profesi, masyarakat dapat mempraktekkan dari persiapan hingga hasil tersaji di meja makan atau dijual.

Sumber bacaan:

http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1772/1708

https://lldikti12.ristekdikti.go.id/jurnal/index.php/kamboti/article/view/65/29

https://mediaindonesia.com/humaniora/461481/home-gardening-solusi-pangan-sehat-di-masa-pandemi

https://www.itb.ac.id/berita/detail/57744/urban-farming-pemantik-ketahanan-pangan-nasional-di-tengah-krisis-lahan-dan-pandemi

https://www.unpad.ac.id/2021/02/urban-farming-solusi-ketahanan-pangan-di-masa-pandemi-covid-19/

https://protan.faperta.unej.ac.id/urban-farming-bertani-mandiri-di-masa-pandemi/

Leave a comment

Dampak Covid