Author Archive

Peningkatan Prestasi Atlit melalui Dukungan Asuhan Gizi di Indonesia

Webinar

Peningkatan Prestasi Atlit melalui Dukungan Asuhan Gizi di Indonesia

Kamis, 12 Maret 2020

Pengantar

Pembinaan atlet muda Indonesia sejak dini mulai dari pemantauan status gizi, komposisi tubuh, hingga penanaman pola diet seimbang sesuai kebutuhan adalah investasi jangka panjang untuk menunjang prestasi atlet. Namun kenyataannya terdapat beberapa permasalahan seputar gizi yang dihadapi atlet. Prevalensi stunting pada atlet gimnastik di SKO Jakarta sebesar 31% sedangkan 8% lainnya masuk dalam kategori sangat pendek. Permasalahan lainnya yaitu 90% atlet basket di SKO Jakarta mengalami pemenuhan kebutuhan energi, protein, dan karbohidrat yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atlet.

Di Indonesia, terdapat Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Pasal 63 yang telah mengatur tentang peran ahli gizi di bidang keolahragaan, yang menyebutan bahwa ahli gizi termasuk dalam salah satu profesi yang berperan dalam sistem keolahragaan nasional. Kajian implementasi dari Undang-undang ini akan menjadi fokus riset ini, karena menjadi suatu peraturan yang tertulis mengenai fungsi ahli gizi di bidang olahraga. Sementara itu, pada kenyataannya 32 PPLP dan 5 SKO di Indonesia belum memiliki ahli gizi sementara masalah-masalah atlet yang berkaitan dengan gizi semakin banyak ditemukan.

Komponen gizi yang komprehensif mempengaruhi performa atlet sebesar 69,8%. Ahli gizi olahraga memiliki peran yang penting dalam memaksimalkan performa atlet melalui status gizi yang optimal. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2013 menyebutkan bahwa seorang ahli gizi memiliki tugas konseling, edukasi gizi, pengkajian dan diagnosis gizi, intervensi gizi, serta penyelenggaraan makanan dalam jumlah besar. Dalam penerapannya, tugas seorang ahli gizi olahraga juga mengacu pada peraturan tersebut. Sayangnya, saat ini belum ada standar baku yang mengatur mengenai asuhan gizi pada atlet serta masih sedikitnya ahli gizi yang mengambil peran dalam bidang ini.

Permasalahan yang berkaitan dengan minimnya peran ahli gizi di bidang keolahragaan di Indonesia dilatarbelakangi beberapa faktor, di antaranya pemahaman yang masih sempit mengenai peran ahli gizi, yang menganggap tugas ahli gizi terbatas di bidang penyajian makanan, serta tantangan dari segi finansial untuk memenuhi penyelenggaraan makanan yang ideal sesuai kaedah ilmu gizi dan untuk menambahkan tenaga ahli gizi ke dalam sebuah tim olahraga. Berdasarkan uraian tersebut diperlukan studi tentang implementasi penempatan ahli gizi di setiap PPLP dan SKO di Indonesia.

Melalui pendanaan RISPRO LPDP tahun 2019 Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., RD, MPH (Departemen Gizi Kesehatan, FK-KMK, UGM), Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD (Departemen kebijakan dan manajemen kesehatan, FK-KMK, UGM), Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM, Sports&Circ.Med (Departemen fisiologi, FK-KMK, UGM), dan Drs. Edi Nurinda Susila, M.Si (PPITKON KEMENPORA) akan melaksanakan riset dengan judul “Studi Implementasi Kebijakan Peran Ahli Gizi di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam Rangka Menunjang Prestasi Atlet Nasional”. Riset ini mengkaji secara kualitatif pengetahuan dan sikap pemangku kebijakan di kalangan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia tentang Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Pasal 63 serta kajian efektivitas, adequacy, efectiveness peran ahli gizi dalam memberikan asuhan gizi atlet untuk mengoptimalkan komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan untuk menunjang karir atlit jangka panjang dan memaksimalkan performa. Diharapkan dengan adanya riset ini dapat mendukung langkah konkrit pemerintah untuk menerapkan kebijakan penempatan ahli gizi di PPLP dan SKO.

Tujuan

  1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya peranan asuhan gizi yang tepat untuk mendukung performa atlit di Indonesia.
  2. Mempelajari tantangan dan kesempatan yang saat ini dijumpai dalam pelayanan gizi untuk atlit Indonesia.
  3. Mendiskusikan agenda pengembangan kebijakan untuk mendukung peningkatan performa atlit melalui layanan gizi.

Tempat dan Tanggal

Hari dan tanggal : Kamis, 12 Maret 2020

Waktu             : 10.00 – 12.00 WIB

Tempat            : Ruang Common Room, Gedung Penelitian dan Pengembangan,  FK-KMK UGM

Phone              : 62 274 549425

Link Webinar  : https://attendee.gotowebinar.com/register/9166983987991081217

Webinar ID     : 662-782-427

  Target Peserta 

  1. Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten.
  2. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi dan Kabupaten
  3. Praktisi di bidang asuhan gizi untuk olahraga
  4. Dosen
  5. Mahasiswa
  6. Peneliti
  7. Media

 

Narasumber

  1. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, RD, MPH

    Departemen Gizi Kesehatan, FK-KMK UGM

  2. Edi Nurinda Susila, M.Si

    Kementerian Pemuda dan Olahraga, Republik Indonesia

  3. Perwakilan dari Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar DIY (dalam konfirmasi)
  4. Laksono Trisnantoro, PhD

    Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-KMK UGM

Agenda 

Waktu Topik Narasumber
10.00 – 10.05 Pembukaan terkait agenda kebijakan Prof. Laksono Trisnantoro, PhD
10.05 – 10.30 Bagaimana asuhan gizi dapat mendukung prestasi atlit Indonesia?

Materi

Dr. Mirza Hapsari STP, RD, MPH
10.30 – 10.50 Pengelolaan program latihan di Provinsi DIY

Materi

Danang Agus Yuniarto, M. Or.
10.50 – 11.20 Diskusi Moderator: Digna Niken Purwaningrum, MPH, Ph. D
11.20 – 11.30 Penutup Moderator

Informasi

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK)

Narahubung registrasi :

Maria Lelyana

Email: lelyana.pkmk@gmail.com

Mobile Phone/WA : +62 811 101 9077

Telp/Fax :+62274-549425 (hunting)

Pengantar Mingguan: 17 Februari 2020

WEBINAR: Peranan Teknologi dalam Penguatan Sistem Kesehatan untuk Pelayanan Gizi Masyarakat

Kamis, 06 Maret 2020

Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 yaitu percepatan teknologi dalam segala aspek kehidupan, perguruan tinggi diharapkan menjadi penggerakyang tercermin dalam Tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran (pendidikan), penelitian dan pengabdian. Akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, khususnya program pascasarjana dengan peminatan utama Gizi Kesehatan diharapkan mampu melaksanakan Tridharma perguruan tinggi dengan menerapkan unsur teknologi di bidang kerjanya masing – masing, terutama bidang gizi kesehatan masyarakat.

Selengkapnya


Manajemen Gizi Olahraga : Upgrade Performa Atlet

Gizi olahraga merupakan salah satu topik yang masih hangat di Indonesia. Perhatian akan pentingnya pengaturan asupan makan bagi atlet mulai mendapatkan perhatian dan dukungan yang besar dari berbagai pihak. Penelitian, pelatihan dan praktek gizi bagi peningkatan performa atlet semakin banyak dan mendetail, baik di dalam maupun di luar negeri.

Selengkapnya


WEBINAR: Peningkatan Prestasi Atlit melalui Dukungan Asuhan Gizi di Indonesia

Kamis, 12 Maret 2020

Pembinaan atlet muda Indonesia sejak dini mulai dari pemantauan status gizi, komposisi tubuh, hingga penanaman pola diet seimbang sesuai kebutuhan adalah investasi jangka panjang untuk menunjang prestasi atlet. Namun kenyataannya terdapat beberapa permasalahan seputar gizi yang dihadapi atlet. Prevalensi stunting pada atlet gimnastik di SKO Jakarta sebesar 31% sedangkan 8% lainnya masuk dalam kategori sangat pendek. Permasalahan lainnya yaitu 90% atlet basket di SKO Jakarta mengalami pemenuhan kebutuhan energi, protein, dan karbohidrat yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atlet.

Selengkapnya


Riset Unggulan Dari Tim FKKMK UGM Dalam Mendukung Profesi Ahli Gizi Untuk Menunjang Prestasi Atlet Nasional

Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) merupakan pendanaan riset yang bersifat kompetitif, didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Terdapat dua skema pendanaan RISPRO yaitu skema komersial dan skema model/tata kelola. Pada tahun 2019 terdapat dua angkatan pendanaan RISPRO LPDP. Pada kompetisi RISPRO angkatan kedua tahun 2019 masuk sebanyak 140 proposal skema komersial dan 147 proposal skema model/tata kelola.

Selengkapnya


Reportase Outlook Kebijakan Kesehatan 2020: Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan

Permasalahan stunting telah banyak dibahas dari berbagai perspektif. Pada pertemuan Outlook Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020 (Senin, 27 Januari 2020), tim Divisi Public Health – Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mencoba untuk melihat penanggulangan stunting dalam perspektif layanan kesehatan yang berkeadilan.

Selengkapnya


Milenial Sadar Gizi capai Gizi Optimal

Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun ini, tema yang diambil adalah “Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial”. Tema ini diusung mengingat dua kelompok usia yang paling penting dalam pembangunan kesehatan, yaitu usia 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan usia remaja. Diharapkan, remaja Indonesia menjadi remaja yang berkualitas sehingga memiliki hidup yang berkualitas di usia produktif untuk perbaikan generasi selanjutnya. Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia adalah triple burden disease, diantaranya status gizi kurang, status gizi lebih, dan kekurangan zat gizi mikro. Status gizi kurang dan kekurangan zat gizi mikro mengakibatkan turunnya kualitas generasi selanjutnya, sementara status gizi lebih memberikan efek ksesehatan jangka panjang berupa peningkatan resiko kesakitan dan kematian saat dewasa.

Selengkapnya


Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal sebagai Solusi Stunting

Stunting perhatian utama pada permasalahan kesehatan anak di Indonesia. Data terakhir hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka 27,67% (2019). Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, yaitu 30,80% (Kemenkes, 2019). Target yang sedang berusaha dicapai mengacu pada saran WHO dari yaitu dibawah 20%. Harapannya pada 2024 menjadi 19%. Penurunan stunting masuk dalam prioritas utama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang.

Selengkapnya


“Urban Gardening atau Berkebun di Perkotaan” sebagai upaya menopang ketahanan pangan dan menerapkan edukasi pangan sehat di dalam komunitas

Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).

Selengkapnya


Gizi Kurang dan Pneumonia pada Anak

Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).

Selengkapnya


Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi

Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.

Selengkapnya

Manajemen Gizi Olahraga : Upgrade Performa Atlet

Gizi olahraga merupakan salah satu topik yang masih hangat di Indonesia. Perhatian akan pentingnya pengaturan asupan makan bagi atlet mulai mendapatkan perhatian dan dukungan yang besar dari berbagai pihak. Penelitian, pelatihan dan praktek gizi bagi peningkatan performa atlet semakin banyak dan mendetail, baik di dalam maupun di luar negeri. Jenis zat gizi yang menjadi kunci penting dalam meningkatkan performa atlet antara lain, yaitu zat gizi makro, zat gizi mikro, dan cairan. Selain jenis zat gizi, jumlah dan waktu makan juga menjadi kunci penting dalam manajemen gizi olahraga. Kebutuhan gizi atlet dipertimbangkan secara personal disesuaikan dengan jenis olahraga, target personal, dan preferensi makanan. Dalam jurnal yang berjudul “Role of nutrition in performance enhancement and postexercise recovery” yang diterbitkan oleh  Journal of Sports Medicine tahun 2015 diperoleh beberapa strategi dalam pengaturan gizi pada atlet, antara lain:

Pengantar Mingguan: 10 Februari 2020

Riset Unggulan Dari Tim FKKMK UGM Dalam Mendukung Profesi Ahli Gizi Untuk Menunjang Prestasi Atlet Nasional

Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) merupakan pendanaan riset yang bersifat kompetitif, didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Terdapat dua skema pendanaan RISPRO yaitu skema komersial dan skema model/tata kelola. Pada tahun 2019 terdapat dua angkatan pendanaan RISPRO LPDP. Pada kompetisi RISPRO angkatan kedua tahun 2019 masuk sebanyak 140 proposal skema komersial dan 147 proposal skema model/tata kelola.

Selengkapnya


Reportase Outlook Kebijakan Kesehatan 2020: Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan

Permasalahan stunting telah banyak dibahas dari berbagai perspektif. Pada pertemuan Outlook Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020 (Senin, 27 Januari 2020), tim Divisi Public Health – Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mencoba untuk melihat penanggulangan stunting dalam perspektif layanan kesehatan yang berkeadilan.

Selengkapnya


Milenial Sadar Gizi capai Gizi Optimal

Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun ini, tema yang diambil adalah “Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial”. Tema ini diusung mengingat dua kelompok usia yang paling penting dalam pembangunan kesehatan, yaitu usia 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan usia remaja. Diharapkan, remaja Indonesia menjadi remaja yang berkualitas sehingga memiliki hidup yang berkualitas di usia produktif untuk perbaikan generasi selanjutnya. Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia adalah triple burden disease, diantaranya status gizi kurang, status gizi lebih, dan kekurangan zat gizi mikro. Status gizi kurang dan kekurangan zat gizi mikro mengakibatkan turunnya kualitas generasi selanjutnya, sementara status gizi lebih memberikan efek ksesehatan jangka panjang berupa peningkatan resiko kesakitan dan kematian saat dewasa.

Selengkapnya


Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal sebagai Solusi Stunting

Stunting perhatian utama pada permasalahan kesehatan anak di Indonesia. Data terakhir hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka 27,67% (2019). Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, yaitu 30,80% (Kemenkes, 2019). Target yang sedang berusaha dicapai mengacu pada saran WHO dari yaitu dibawah 20%. Harapannya pada 2024 menjadi 19%. Penurunan stunting masuk dalam prioritas utama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang.

Selengkapnya


“Urban Gardening atau Berkebun di Perkotaan” sebagai upaya menopang ketahanan pangan dan menerapkan edukasi pangan sehat di dalam komunitas

Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).

Selengkapnya


Gizi Kurang dan Pneumonia pada Anak

Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).

Selengkapnya


Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi

Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.

Selengkapnya

Riset Unggulan Dari Tim FKKMK UGM Dalam Mendukung Profesi Ahli Gizi Untuk Menunjang Prestasi Atlet Nasional

Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) merupakan pendanaan riset yang bersifat kompetitif, didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Terdapat dua skema pendanaan RISPRO yaitu skema komersial dan skema model/tata kelola. Pada tahun 2019 terdapat dua angkatan pendanaan RISPRO LPDP. Pada kompetisi RISPRO angkatan kedua tahun 2019 masuk sebanyak 140 proposal skema komersial dan 147 proposal skema model/tata kelola. Proposal yang telah masuk kemudian dilakukan seleksi administrasi sehingga terjaring 69 proposal skema komersial dan 49 proposal skema model/tata kelola. Tahap selanjutnya dilakukan seleksi desk evaluasi serta seleksi paparan atau visitasi, sehingga didapatkan hasil akhir proposal yang didanai sebanyak 16 proposal skema komersial dan 16 proposal skema model/tata kelola.

Reportase Outlook Kebijakan Kesehatan 2020: Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan

Permasalahan stunting telah banyak dibahas dari berbagai perspektif. Pada pertemuan Outlook Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020 (Senin, 27 Januari 2020), tim Divisi Public Health – Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mencoba untuk melihat penanggulangan stunting dalam perspektif layanan kesehatan yang berkeadilan.

(Seminar Outlook Kebijakan Kesehatan 2020. dok. PKMK)

Secara global, Indonesia termasuk ke dalam 27 negara yang mengalami perkembangan dalam penanganan masalah stunting pada kelompok anak balita. Sementara itu, Indonesia masih perlu meningkatkan upaya untuk mengatasi ‘wasting’ pada balita dan obesitas pada perempuan dewasa. Data global juga menunjukkan bahwa terdapat anak balita yang mengalami dua masalah gizi bersamaan, yaitu: 1) pendek dan kurus, serta 2) pendek dan gemuk (Global Nutrition Report 2018). Masalah yang terakhir disebutkan (balita pendek dan gemuk) belum banyak diangkat di Indonesia, padahal fenomena ini sangat penting dan perlu juga segera ditangani.

Data Riskesdas 2013 dan 2018 menunjukkan telah terjadi penurunan prevalensi balita pendek dan sangat pendek, namun demikian perlu dilihat lebih mendalam dimana kah penurunan tersebut sudah terjadi? Yang tidak kalah penting adalah perlunya melihat daerah mana saja kah yang saat ini masih memiliki prevalensi balita pendek dan sangat pendek cukup tinggi (di atas prevalensi nasional).

Proporsi Status Gizi Sangat Pendek dan Pendek Pada Balita (sumber: Kemenkes RI)

Analisis yang dilakukan oleh Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, menunjukkan bahwa terdapat 18 provinsi yang masih memiliki prevalensi di atas prevalensi nasional. Sebagian besar provinsi yang termasuk ke dalam 18 provinsi tersebut masih memiliki hambatan geografis yang cukup signifikan dan beberapa provinsi memiliki kapasitas fiskal yang rendah. Provinsi-provinsi ini membutuhkan sumber daya yang lebih besar untuk mengatasi masalah kesehatan di daerahnya.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas. Komitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan indikasi pendanaan dari APBN dan DAK yang signifikan. Pelaksana yang dilibatkan antara lain dari Kementerian Kesehatan, BKKBN, KemenPUPR, Kementerian Sosial, dan Pemerintah Daerah. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi memperkuat infrastruktur untuk pelayanan dasar, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana – termasuk ketahanan terhadap pengaruh perubahan iklim dan lain-lain.

Kembali ke poin awal, penurunan prevalensi balita pendek dan sangat pendek belum terjadi secara merata di seluruh Indonesia. Ke depan, diperlukan investasi yang bersifat lokal dan spesifik dengan mempertimbangkan tantangan yang dihadapi oleh setiap daerah. Beberapa wilayah tertentu sangat memerlukan tambahan investasi sumber daya, mencakup sumber daya manusia (terutama tenaga kesehatan yang dapat memberikan layanan gizi terstandard) dan pendanaan untuk menjangkau daerah sulit. Terkait dengan pengembangan dan implementasi program gizi, sistem kesehatan dapat bekerja sama dengan lembaga swasta dan juga lembaga lain seperti lembaga filantropi di Indonesia untuk meningkatkan layanan terutama bagi masyarakat yang rentan dan berada di wilayah – wilayah yang sulit.

Milenial Sadar Gizi capai Gizi Optimal

Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun ini, tema yang diambil adalah “Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial”. Tema ini diusung mengingat dua kelompok usia yang paling penting dalam pembangunan kesehatan, yaitu usia 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan usia remaja. Diharapkan, remaja Indonesia menjadi remaja yang berkualitas sehingga memiliki hidup yang berkualitas di usia produktif untuk perbaikan generasi selanjutnya. Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia adalah triple burden disease, diantaranya status gizi kurang, status gizi lebih, dan kekurangan zat gizi mikro. Status gizi kurang dan kekurangan zat gizi mikro mengakibatkan turunnya kualitas generasi selanjutnya, sementara status gizi lebih memberikan efek ksesehatan jangka panjang berupa peningkatan resiko kesakitan dan kematian saat dewasa.

Pengantar Mingguan: 27 Januari 2020

Reportase Outlook Kebijakan Kesehatan 2020: Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan

Permasalahan stunting telah banyak dibahas dari berbagai perspektif. Pada pertemuan Outlook Kebijakan Kesehatan Indonesia 2020 (Senin, 27 Januari 2020), tim Divisi Public Health – Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mencoba untuk melihat penanggulangan stunting dalam perspektif layanan kesehatan yang berkeadilan.

Selengkapnya


Milenial Sadar Gizi capai Gizi Optimal

Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-60 tahun ini, tema yang diambil adalah “Gizi Optimal Untuk Generasi Milenial”. Tema ini diusung mengingat dua kelompok usia yang paling penting dalam pembangunan kesehatan, yaitu usia 1000 hari pertama kehidupan (HPK) dan usia remaja. Diharapkan, remaja Indonesia menjadi remaja yang berkualitas sehingga memiliki hidup yang berkualitas di usia produktif untuk perbaikan generasi selanjutnya. Permasalahan gizi yang dihadapi di Indonesia adalah triple burden disease, diantaranya status gizi kurang, status gizi lebih, dan kekurangan zat gizi mikro. Status gizi kurang dan kekurangan zat gizi mikro mengakibatkan turunnya kualitas generasi selanjutnya, sementara status gizi lebih memberikan efek ksesehatan jangka panjang berupa peningkatan resiko kesakitan dan kematian saat dewasa.

Selengkapnya


Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal sebagai Solusi Stunting

Stunting perhatian utama pada permasalahan kesehatan anak di Indonesia. Data terakhir hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka 27,67% (2019). Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, yaitu 30,80% (Kemenkes, 2019). Target yang sedang berusaha dicapai mengacu pada saran WHO dari yaitu dibawah 20%. Harapannya pada 2024 menjadi 19%. Penurunan stunting masuk dalam prioritas utama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang.

Selengkapnya


“Urban Gardening atau Berkebun di Perkotaan” sebagai upaya menopang ketahanan pangan dan menerapkan edukasi pangan sehat di dalam komunitas

Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).

Selengkapnya


Gizi Kurang dan Pneumonia pada Anak

Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).

Selengkapnya


Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi

Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.

Selengkapnya

Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal sebagai Solusi Stunting

Stunting perhatian utama pada permasalahan kesehatan anak di Indonesia. Data terakhir hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan angka 27,67% (2019). Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meskipun telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, yaitu 30,80% (Kemenkes, 2019). Target yang sedang berusaha dicapai mengacu pada saran WHO dari yaitu dibawah 20%. Harapannya pada 2024 menjadi 19%. Penurunan stunting masuk dalam prioritas utama untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang.

Pengantar Mingguan: 21 Januari 2020

Webinar Penguatan Sistem Kesehatan untuk Layanan Kesehatan yang Berkeadilan

Sistem kesehatan di Indonesia mengalami dinamika sepanjang tahun 2019 lalu. Dari sisi pembiayaan, Jaminan Kesehatan Nasional mengalami tantangan implementasi yang luar biasa sehingga berdampak pada defisit BPJS Kesehatan yang belum juga usai sejak pertama kali dicanangkan pada 2014. Pembiayaan kesehatan pemerintah yang meningkat dari tahun ke tahun ternyata juga tetap belum mencapai target yang diharapkan baik di tingkat pusat maupun daerah. Dari sisi SDM, potensi dari banyaknya lulusan institusi Pendidikan Tinggi kesehatan baik dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain masih belum termanfaatkan dengan optimal karena masalah dalam distribusinya. Oleh karena itu dibutuhkan masukan yang terus menerus dari berbagai pihak yang secara konstruktif membantu pemerintah untuk memperkuat sistem kesehatan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan sesuai cita – cita Pancasila dan UUD 1945.

Kegiatan akan diselenggarakan pada Senin, 27 Januari 2020 pukul 12.00 – 15.30 Wib bertempat di Common Room, Gedung Litbang Lantai 1, FK – KMK UGM dan juga diselenggarakan melalui webinar yang dapat diikuti dengan link berikut

Selengkapnya


“Urban Gardening atau Berkebun di Perkotaan” sebagai upaya menopang ketahanan pangan dan menerapkan edukasi pangan sehat di dalam komunitas

Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).

Selengkapnya


Gizi Kurang dan Pneumonia pada Anak

Saat ini, banyak rumah sakit di seluruh Indonesia masih menangani kasus pneumonia pada anak-anak, baik yang tergolong ringan maupun berat. Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut pada parenkim atau jaringan paru yang diakibatkan bakteri, virus, jamur atau parasit (PDPI, 2018). Dilihat dari hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi pneumonia pada balita mengalami peningkatan dari 1.6 % (2013) menjadi 2.1% (2018).

Selengkapnya


Polemik Banjir dan Cara Pemberian Makan yang Tepat bagi Bayi

Di Awal tahun 2020 ini, banjir yang terjadi di Jakarta menjadi keprihatinan warga Indonesia. Curah hujan yang terjadi merupakan rekor curah hujan tertinggi sejak tahun 1866. Salah satu isu kesehatan yang paling mendesak adalah kesehatan ibu dan bayi. Kedua kelompok tersebut sangat rentan terserang infeksi, kekurangan gizi, hingga kematian. The Food and Agriculture Organization (FAO) dalam artikelnya yang berjudul Food Safety Guidance in Emergency Situations menghimbau untuk memperhatikan permasalahan besar di bidang pangan yang mengancam ketika bencana banjir, yaitu kontaminasi. Makanan dan minuman yang terkontaminasi dapat mengakibatkan kesakitan/foodborne illnes.

Selengkapnya


Webinar: Kolaborasi lintas sektor dalam penanganan masalah KIA dan gizi

Jumat, 5 Juli 2019, 09.00 – 11.00 WIB

Permasalahan kesehatan ibu dan anak, serta gizi, merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan lintas sektor. Sebagai contoh: upaya pencegahan gizi kurang pada balita memerlukan dukungan sektor pangan dan pertanian dalam bentuk penyediaan pangan yang bergizi tinggi serta dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Pemerintah melalui beberapa kementerian telah mengembangkan dan sedang mengimplementasikan kolaborasi lintas sektor dalam menangani masalah kesehatan di tingkat pusat. Di tingkat daerah, upaya kolaborasi lintas sektor juga telah diinisiasi dan dikembangkan lebih lanjut.

Materi & Video


Webinar: Pemenuhan Gizi Melalui Pendekatan Keluarga di Kota Cirebon

Rabu, 15 Mei 2019, 10.00 – 11.30 WIB

Dalam konteks desentralisasi kesehatan, program – program gizi bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga pemerintah provinsi, kota, maupun kabupaten. Sehinggga perlu ada mekanisme untuk mengetahui intervensi – intervensi efektif  yang telah dilakukan sampai level kota maupun kabupaten. Dalam hal Knowledge Management, penyebaran informasi mengenai intervensi efektif dapat dilakukan secara jarak jauh karena teknologi informasi memungkinkan berbagai kegiatan Knowledge Management dilakukan sehingga bisa memotong jarak, biaya dan waktu dengan kualitas output yang cukup baik.

Materi & Video


Reportase Webinar Intervensi – Intervensi Efektif dalam Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk dan Stunting di Provinsi Kepulauan Riau

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI pada 27 Maret 2019 menyelenggarakan  webinar intervensi – intervensi efektif dalam menurunkan prevalensi gizi buruk dan stunting di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yaitu Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes  dan dr. Raja Muhammad Hendriansjah, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Provinsi Kepulauan Riau. Sejumlah 13 peserta mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi Reportase


Reportase

Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi

Pada 6 Maret 2019, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK – KMK UGM bekerja sama dengan Direktorat Gizi Masyarakat Kementrian Kesehatan RI mengadakan acara Webinar Best Practices : Penggunaan Evidence Based untuk Pengambilan Keputusan Gizi dengan narasumber Prof. dr. Laksono Trisantoro, M.Sc, PhD, H. Ir. Herwin Yatim, MM selaku Bupati Kabupaten Banggai dan Kepala Dinas Kabupaten Banggai yaitu Dr. dr Anang S Otuluwa, M.Kes. Sejumlah orang mengikuti kegiatan ini dari luar UGM melalui webinar.

Materi & Video Reportase


Jakarta, 25 Januari 2019

Rekaman Kegiatan Hari Gizi Nasional ke 59 tahun 2019

Silahkan anda klik untuk membaca power point dan menyimak videonya

Materi & Video


Mini Simposium

“Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”

P3FNI (Perhimpunan Penggiat Pangan Fungsional dan Nutrasetikal Indonesia) bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Mini Simposium dengan tajuk “Penguatan dan Diseminasi Pangan Fungsional untuk Kesehatan Masyarakat”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 17 Januari 2019. Berbagai materi presentasi dari kegiatan tersebut dapat diakses pada link berikut

Materi

Dampak Covid